Minggu, 03 Juli 2011

Renungan Pagi: "SEMUANYA TERSIMPAN DALAM HATI SANG BUNDA"


Sabtu, 2 Juli 2011
Luk.2:41-51


Mamaku pernah kehilangan anak pertama (kakakku) yang hanya berumur sekitar sebulan. Itulah hanya cerita pendek yang keluar dari mulut mama untuk memberitahukan kepada kami anak-anaknya bahwa kami sebenarnya mempunyai seorang kakak yang menurut mama telah menjadi malaikat yang selalu menjaga dan mendoakan kami. Kita bisa membayangkan betapa sedih hati mamaku ketika anak pertama yang lahir dari rahimnnya harus berpisah dengannya dalam sebuah peristiwa kematian. Dan, hal yang sungguh mengagumkan yakni bagaimana mama menyimpan luka dan duka itu hanya untuk dirinya sendiri.

Hari sabtu yang biasanya kita persembahkan untuk penghormatan kepada Bunda Maria dengan bacaan hari ini sungguh menjadi sesuatu yang tepat untuk merenungkan tentang iman diam Maria. Ia yang telah diam terpaku menatap bayi yang dilahirkan di dalam kandang, juga harus sekarang seakan dibuat diam dengan kata-kata putranya; “Mengapa kamu mencari Aku? Tidak tahukah kamu bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?”  Bukan hanya pengalaman ini, tapi seluruh kisah hidup Yesus Sang Putra sampai mati di salib dan diturunkan dan diletakkan di atas pangkuan Maria, adalah ungkapan iman Maria yang sungguh luar biasa. Maria menyimpan segala perkara yang dialaminya ketika mengikuti Yesus bukan menjadi beban yang meyiksanya melainkan Maria selalu percaya akan akhir yang bahagia (Happy ending) karena imannya akan Allah, Yang telah berkata kepadanya bahwa “bagi Tuhan tidak ada yang mustahil,” ketika Maria bertanya; “Bagaimana mungkin itu terjadi karena aku belum bersuami?”  sungguh membuat Maria berpasrah dalam iman dan keyakinan bahwa akhir yang bahagia selalu datang dalam setiap pengalaman hidupnya.

Setiap orang pasti telah mengalami peristiwa kehilangan sesuatu dan seseorang yang sangat dicintainya; seorang bapa atau ibu yang kehilangan putra-putrinya kesayangan mereka; seseorang yang telah kehilangan sahabat terbaiknya; dan beragam peristiwa kehilangan lainnya. Semuanya itu telah membuat hati bersedih, dan kadang membuat kita bertanya kepada Tuhan; “Mengapa semuanya ini telah terjadi padaku?”  Aku teringat video singkat tentang kesaksian Logan, seorang bocah Amerika yang bersedih karena binatang kesayangannya yang patah kaki pada suatu pagi. Ia begitu bersedih dan bertanya kepada Allah, mengapa? Lalu, ia mendengar suara Allah yang mengatakan; “Logan, ingatlah bahwa Aku pun pernah kehilangan Putra-Ku yang sangat Kucintai dalam peristiwa kematian-Nya.” Karena itu, bocah ini berpesan kepada para pendengarnya; “Jika engkau kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat Anda cintai yang membuatmu sedih dan berduka, maka ingatlah bahwa Allah pernah kehilangan Putra-Nya yang diberikan demi sebuah tujuan yakni kesalamatan manusia. Berlarilah kepada-Nya, karena Dia yang pernah mengalami kehilangan pasti akan mengerti Anda yang mengalaminya saat ini. Di akan selalu mengertimu setiap waktu”


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

Romo Inno Ngutra
***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar