Rabu, 09 November 2011

Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran




(Inno Ngutra)

Teman-teman muda MIK yang terkasih,
Ada refleksi menarik dari mantan dosenku bidang moral di Seminari Pineleng (Romo Sujoko, MSC) tentang Pesta Gereja Basilik Lateran hari ini…Silakan membaca dan memaknainya dalam hidup sebagai anggota Gereja.
Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran

Hari ini Gereja merayakan pembarkatan basilika Lateran, yang disebut induk dari semua (bangunan) gereja di seluruh dunia. Basilika itu secara resmi adalah tempat kediaman uskup Roma, yang dengan sendirinya juga adalah Paus. Karena Basilika Lateran itu adalah gereja induk, maka bisa kita sebut Gereja Paroki kita untuk seluruh dunia. Jadi kalau seluruh dunia ini hanya satu paroki, maka Gereja Paroki kita adalah Basilika Lateran itu. (Demikian antara lain keterangan yang dibaca oleh P. Albert Jamlean, MSC, selebran yang ber-hut hari ini).
Namun kenyataannya, Paus tidak tinggil di Basilika Lateran, walaupun Basilika itu adalah kediaman resmi uskup Roma. Paus tinggal di Basilika St. Petrus – yang menurut pemandu wisata – sebenarnya adalah sebuah makam yang sangaaat besar. Jadi Paus tinggal di makam santo Petrus; sedangkan yang tinggal di Basilika Lateran adalan Vicaris Jendralnya (Vicjen).
Ada Katedral dan Basilika. Apa bedanya? Katedral adalah Gereja tempat tinggal Uskup, dari kata Cathedra yang artinya kadera atau kursi. Sedangkan Basilika berarti Gereja Kerajaan; Basileia (bhs Yunani) artinya: Kerajaan. Jadi Basilika-basilika itu adalah Gerejanya para raja dan kaisar; berarti Gereja yang besar-besar. Kalau Katedral belum tentu besar, yang penting uskup tinggal di situ. Kalau Basilika harus besar, biarpun tidak ada uskupnya di situ. Misalnya; Basilika Lateran; Basilika Santa Maria Magiore dll.
Yang membuat saya meresa tidak enak sedikit dalam pesta hari ini adalah: Kemenangan Gereja dalam kekaisaran Romawi yang membuat (atau mamaksa) Konstantinus mengeluarkan edik Milan tahun 313 yang isinya: agam kristiani menjadi agama kekaisaran resmi romawi. Kita harus mengatakan Puji Tuhan atau “hati-hati” dengan kemenangan ini. Karena sejak itu memang triumphalisme Gereja meresapi semangat Gereja. Waktu saya duduk mendengarkan kisah Basilika Lateran yang dibacakan dari buku peringatan dan pesta, saya tiba-tiba terpikir: Jangan-jangan kemenangan kekristenan atas kekaisaran romawi itu bukan murni “berkat” Tuhan, tetapi masalah politis juga. Karena saya lalu terlinyas Yesus yang selama hidupnya: tidak mendekat kepada kekuasaan Herodes, Kaisar di Roma, Pilatus bahkan pemimpin agama formal seperti para imam dan ahli kitab. Gereja yang berwarna “duniawi” itu lalu seperti menyimpang dari contoh Yesus. Sampai ada sejarawah Perancis (saya lupa namanya) yang dikutip mengatakan dengan agak menyindir: Yesus bermaksud mendirikan Kerajaan Allah, tetapi yang muncul Gereja!
Kerajaan Allah atau “Gereja Kristus” itu (kalau mau dibedakan dari Gereja Katolik atau Gereja Kristen institusional dari semua denominasi) lalu ada di mana? Yesus pernah bilang di Injil: Kerajaan Allah ada di tengah-tengahmu!
sujoko
di provinsialat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar