Selasa, 05 Juli 2011

AKU MENCINTAI YESUS KARENA KELEMAHAN-NYA



Kelemahan Keempat; “YESUS ADALAH SEORANG PETUALANGAN”

Yesus bukanlah seorang manager yang baik, apalagi sebagai seorang administrator, atau presiden, atau guru yang baik, karena Ia tak pernah mempersiapkan sebuah program yang baik, sebuah janji yang menarik. Sebaliknya Ia hanya berbuat sesuai dengan kondisi atau permintaan orang lain, atau berdasarkan belas kasihan-Nya. Inilah cara-Nya Ia menjalankan misi-Nya sehingga bila kita menilai atau menghakimi-Nya dengan mata manusia maka pasti kita gagal menangkap maksud-Nya.

Dengarlah janji-Nya kepada mereka yang mengikuti-Nya, atau yang berkorban atau bahkan mati demi Nama-Nya. Kepada mereka yang telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti-Nya, Dia tidak menjanjikan makanan enak, rumah mewah atau pangkat dan kedudukan, tapi “hanya datang dan tinggal bersama-Nya.” Makanya Petrus pernah bertanya; “Kami telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau, lalu apa upah kami?” Ia pun menjawab; “Bukan hanya di dunia ini kamu terima tapi juga di akhirat nanti.”

Demikian pun kepada orang yang mau mengikuti-Nya, Ia menjawab; “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” (Mat.8:20). Apa yang dijanjikan-Nya hanyalah tempat di Surga, suka cita dan kegembiraan di akhirat nanti. Wow, ini sungguh bertentangan dengan sifat kemanusiaan kita.

Anehnya, para murid tetap percaya kepada jiwa petualangan-Nya untuk mewartakan cinta Bapa dan membawa kembali manusia kepada Pencipta-Nya. Sampai tahun ini bahkan sampai saat ini, dan seterusnya, akan selalu ada berjuta-juta orang mengikuti-Nya karena percaya kepada kata-kata-Nya. Telah, sedang dan akan banyak jiwa rela berkorban hanya karena Nama dan ajaran-Nya; bukankah ini sebuah kegilaan? Tapi itulah yang terjadi. Sabda-Nya kekal abadi dan Nama-Nya selalu menjadi daya tarik bagi setiap generasi untuk mengikuti-Nya.

Malam ini pantaslah Anda menggabungkan suara bersama Petrus untuk bertanya; “Kami telah meninggalkan segalanya dan mengikuti Engkau, lalu apa upah kami?” Dia akan menjawab bersama sahabat-Nya St. Paulus; “Upahmu adalah bekerja tanpa upah,” karna upah sesungguhnya ada di Surga. Tapi selebihnya dari itu, Ia akan menjawabmu; “Aku telah mati untuk dan demi engkau, dan betapa Aku ingin agar engkau tetap hidup untuk menghidupi orang lain.”


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,











***Duc in Altum***

Romo: Inno Ngutra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar