Selasa, 16 Agustus 2011

SAMAKAH AKTIVITAS ROHANI KITA DENGAN HIDUP KONKRIT KITA...???


oleh Jeane Yosefa Tine pada 16 Agustus 2011 jam 21:06
Marilah dgn rendah hati kita bersama2 merenungi injil Tuhan.

Sekiranya ini berguna bagi pribadi kita.

Menyadari bahwa kita adalah “Orang sakit” >> Mat 9:9-13.

Ada suatu ungkapan “Jika ingin melihat bersihnya sebuah rumah, lihatlah kamar mandi dan toiletnya”. Ungkapan ini tentu tidak begitu saja dikatakan, karena barangkali berdasar pada pengalaman nyata. Biasanya orang membersihkan rumah terlebih dahulu bagian halaman rumah, atau bagian luar rumah sehingga kelihatan dari luar bersih. Atau jika ingin membersihkan bagian dalam rumah, orang akan pertama-pertama membersihkan ruang tamu terlebih dahulu, sehingga siapa saja yang dating kerumah itu bisa mendapati bahwa rumah itu bersih. Padahal kamar amat kurang dibersihkan, apalagi kamar mandi dan toilet. Yang nyatanya memang terletak pada bagian dalam sebuah rumah atau bagian belakang sebuah rumah.

Dari ungkapan diatas itu kita bisa mengerti perkataan Yesus yang ditujukan kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh perampasan dan kejahatan” (Luk 11:39).

Ini adalah kritikan Yesus bagi orang Farisi dan ahli Taurat yang kelihatan diluar sebagai orang yang menaati peraturan sedemikian rupa sehingga dengan seenaknya menghakimi orang lain.

Mereka mewajibkan orang lain menaati aturan keagamaan tetapi aturan kemanusiaan justru mereka lalaikan. Peraturan agama ditaati, tetapi mereka memeras orang lain, merampas orang lain, yang nyatanya tidak banyak atau tidak secara jelas diatur oleh hukum, atau memang karena membuat diri mereka kebal terhadap hukum.

Lalu apa gunanya taat agama tetapi tidak taat pada cinta kasih, pada nilai-nilai keselamatan manusia?

Kawan, bukankah kita akan membuat keseimbangan antara kehidupan agama kita dan praktek hidup konkrit. Sehingga kita tampil baik dalam aktivitas rohani, dan hidup kita sendiri penuh dengan cinta kasih, kemurahan dan kebaikan hati, pengampunan, dukungan dan penghargaan bagi orang lain.

Marilah kita masing-masing merefleksikan diri kita menurut renungan injil diatas.

Jeane Y. Tine, Agustus 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar