Senin, 24 Oktober 2011

Welcome

Yosafat Ivo Ofm Cap


Saudara-i terkasih di berbagai penjuru dunia, teman-teman sekalian. Kuhaturkan doa ini kepada Dia yang menata hidup kita. Kututurkan senandung malam ini bagi siapa saja yang akan beristirahat nanti. Dalam moment hikmat dan sunyi senyap ini, kucoba mengingat namamu satu persatu saudara dan saudariku, teman dan sahabatku. Dalam kesendirianku duduk bertahta mutiara rohani ditemani lilin, salib dan rosario aku mencoba menyapamu satu persatu. Bila aku tidak mampu mengingat namamu satu persatu maafkan daku, tetapi Dia akan mengingat namamu. Bila aku tidak bisa menyapamu karena keterbatasan kemanusiaanku, mengertilah aku, dan bila doa ini tidak sedalam maknanya, pahamilah aku. Dia akan menyapamu dengan lembut dan Dia sendiri akan menyempurnakan senandung malam ini. Maka injinkan aku memulai senandung malam ini untukmu dan untukku dan bila kamu punya waktu sebelum tidur nanti, alangkah sempurnanya senandung malam ini bila kamu senandungkan juga dalam kesendirianmu sambil mengingat keluargamu, suami-isteri, anak-anak dan teman-temanmu, sebelum berangkat ke tempat peraduanmu.

Ya Bapa, kegelapan malam mulai menyelimuti dunia dan matahari mulai menyembunyikan sinarnya tetapi sinar rahmatMu tidak akan pernah padam. Ia akan selalu bersinar kapan pun karena itulah bukti kesetiaan cintaMu bagi kami. Kesibukan insan manusia, suara deru mesin dan kederaan, perlahan hilang seiring datangnya malam. Tetapi suara rohMu selalu bergema dan berbisik di lubuk hati kami. Itu pertanda bahwa Engkau selalu dekat dengan kami. Suara jengkrik mulai kedengaran hiruk pikuk, longlongan anjing di kejauhan mulai riuh, pertanda bahwa mereka juga menyambut malam ini dengan suka cita.

Ya Bapa, bila “sejarah” pernah mencatat bahwa sungai itu kadang kering tidak demikian dengan kasihMu. Kalau cahaya itu kadang padam namun sinarMu menerangi budi kami dan tidak pernah sirna. Dan bila hari berlalu tidak demikian dengan berkat dan rahmatmu, tidak pernah meninggalkan diri kami. Dan bila sejarah juga mencatat bahwa kesetiaan matahari tidak pernah diragukan untuk terbit di ufuk timur, tetapi KasihMu melebihi segala kesetiaan yang di muka bumi ini. Kasihmu bukan hanya “terbit” di ufuk timur tetapi di segala ufuk dunia kendati pun kelemahan, kekurangan dan dosa menyelimuti hidup manusia.

Ya Bapa, Engkau tidak membiarkan kami berjalan sendirian. Engkau senantiasa membimbing dan mengarahkan hidup kami. Engkau selalu menuntun langkah kaki kami. KasihMu tidak terhingga. JanjiMu melebihi batas waktu dan tempat. Maka kami yakin dan percaya bahwa malam teduh yang disinari cahayaMu menjadi selimut kami saat berisitirahat. Turunkanlah embun kasihMu sehingga malam ini menjadi malam yang bahagia dan damai untuk semua orang yang akan berangkat ke " istana" tidur mereka. Jagailah kami sehingga esok hari kami bangun dengan segar untuk menyosong hari baru. Bunda Maria bunda pertolongan abadi bentangkanlah mantolmu dan lindungi dan jagailah kami selalu. Amin.

Selamat malam, Allah memberkatimu, keluarga dan anak-anakmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar