Rabu, 07 September 2011

PERSAHABATAN : SI KAYA DAN SI MISKIN BERPELUKAN



Kedua anak ini jelas berbeda dalam penampilan. Yang satu namanya Chris, berasal dari keluarga yang punya dan berada. Carl, keluarga miskin dan tak punya. Keberadaan mereka seperti langit dan bumi yang terdapat jarak yang sangat jauh. Chris selalu diantar jemput ke sekolah dengan mobil mewah. Berbanding terbalik dengan Carl, jalan kaki. Chris punya segudang perlengkapan sekolah; seragam, sepatu yang hampir setiap hari berganti. Carl? dia hanya punya satu pasang sepatu dan dua seragam. Namun ada satu hal yang mempersatukan mereka yakni persahabatan. Chris tidak pernah memikirkan bahwa apa yang ia punya dan keluaraga yang memiliki banyak menjadi kendala bagi dia menjalin persahabatan dengan si miskin. Ia punya hati dan rasa bahwa Carl yang miskin ini adalah teman yang pantas berbahagia, bergembira dan terutama punya harga diri.

Mereka, dua sahabat akrab ini masih kelas satu SMP namun mereka telah memberi suatu "pelajaran" bagi kaum dewasa apa arti dan bagaimana menjalin suatu persahabatan yang dilandasi dengan kasih. Chris selalu merenung bahwa dalam persahabatannya dengan Carl, ia tidak pernah mengandalkan "kuasa" kekayaan yang keluarganya miliki, juga ia tidak pernah memamerkan atribut super mewah yang ia kenakan. Ia selalu membawa sifat kesederhanaan dan kerendahan hati. Ia terbuka bagi semua dan untuk semua. Maka ia selalu meminta kepada sopir supaya diturunkan di tempat yang agak jauh dari sekolah dan dari sana ia jalan kaki ke sekolah. Ia tidak suka, semua orang tahu bahwa ia "kaya". Ia tidak senang semua orang memandang ke Mobil mewahnya dan memberi hormat padanya. Ia juga tidak mau Carl sahabatnya menjadi minder.

Persahabatan Chris dan Carl juga berlanjut di luar sekolah. Mereka "mempunyai" gereja yang sama. Sapaan Yesus yang dia dengarkan setiap hari Minggulah yang sebenarnya memberi mutiara hidup bagi Chris untuk selalu bersikap rendah hati dan juga memperhatikan orang kecil. Pada suatu Minggu pagi, anak remaja sedang membahas tentang kasih dalam injil Yohanes. Tiba-tiba Carl pergi keluar Gereja dengan wajah sedih karena ia tidak punya Kitab Suci. Ia malu karena tidak bisa "memberi" kasih kepada Yesus karena ia tidak bisa ikut berpartisipasi lantaran ketiadaan Kitab Suci. Merasa ada yang tidak beres Chris mengikutinya dari belakang. Chris langsung menepuk bahu Carl dan mengatakan, "Carl saya tahu masalah dan kesulitanmu, terimalah Kitab Suci saya ini." Carl terharu dan menangis atas kebaikan dan kemurahan hati sahabatnya ini. Pada saat itu jadilah Carl punya apa yang ia inginkan (Kitab Suci) sementara Chris tidak punya Kitab Suci.

Sesampai di rumah Chris melaporkan bahwa ia membutuhkan Kitab suci yang baru. Ia berbohong bahwa ia kehilangan Kitab Suci. Tanpa tanya, orang tuanya membeli yang baru. Begitulah, persahabatan mereka makin abadi. Carl bisa ikut dalam segala kegiatan karena kebaikan Chris. Chris juga tidak segan-segan membantunya. Chris rajin "mencuri" dari tabungan pribadinya di rumah. Pada suatu hari Chris mencek isi tabungannya dan ia heran karena tabungannya bukannya makin berkurang tetapi justru makin bertambah.

Pada Minggu berikutnya, sepulang dari Gereja, Chris mau mengambil uang dari tabungannya untuk membeli rosario dan salib untuk Carl. Ketika ia masuk kamarnya, ia melihat bahwa pintu kamarnya terbuka. Ia masuk pelan-pelan. Akhirnya ia menemukan ibunya sedang memasukkan sejumlah uang ke tabungannya. Ibunya terkejut, tetapi Chris lebih terkejut lagi. Akhirnya semua terjawab, kenapa isi tabungannya semakin bertambah. Saat itu juga Chris terus terang bahwa ia sering mengambil uang dari sana untuk membantu Carl. Ibunya tidak marah. Ia malah mengatakan, "ANAKKU SAYA BANGGA DENGANMU DAN KELUARGA MENGAGUMIMU.

Saudara-i terkasih dan teman-teman sekalian. Banyak orang berkatan, "SI KAYA DAN SI MISKIN TIDAK MUNGKIN BERTEMU, MUSTAHIL BERELASI. Tetapi kisah Chris dan Carl telah mementahkan pendapat mereka. Chris dan Carl bukan hanya mau menunjukkan bahwa si kaya dan si miskin bisa berelasi tetapi lebih dari situ bahwa Si kaya dan Si miskin bsa berpelukan asal kita punya hati dan rasa.
Yesus mengatakan, "Hendaknya kalian saling mengasihi sebagaimana Aku telah mengasihi kamu." Inillah yang "mengundang" Chris untuk mengasihi Carl, sahabatnya. Yesus juga mengatakan, "Aku menyebut kamu sahabat karena apa yang aku dengarkan dari BapaKu, Aku telah memberi tahukannya kepadamu. Ini juga menjadi "mutiara iman" yang membuka hati Chris untuk "memperlakukan" Carl sebagai sahabat sejatinya.

SEMOGA KITA MAMPU MENJADI SAHABAT BAGI SEMUA ORANG DAN SAUDARA BAGI YANG MEMBUTUHKAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar